A. PENGERTIAN POLA ASUH ANAK
Secara etimologi, pola berarti bentuk,
tata cara. Sedangkan asuh berarti menjaga, merawat dan mendidik. Sehingga pola
asuh berarti bentuk atau sistem dalam menjaga, merawat dan mendidik. Jika di
tinjau dari terminology, pola asuh anak adalah suatu pola atau sistem yang
diterapkan dalam menjaga, merawat dan mendidik seorang anak yang bersifat
relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh
anak dari segi negatif dan positif.
B. CARA ORANG TUA DALAM MEMAHAMI PERILAKU SEORANG
ANAK SEBAGAI SISWA
Orang tua secara tidak langsung akan
melepaskan seorang anak ketika anak tersebut langsung akan melepaskan
pendidikan di sekolah. Keluarga sebagai tempat pendidikan yang pertama dan
utama telah mulai di tinggalkan seorang anak meskipun tidak sepenuhnya. Ketika
seorang anak mulai terjun ke bangku sekolah, maka ia sudah mulai mengenal
pendidikan di dalam sekolah. Pendidikan yang dimaksud di sini adalah upaya
manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan atau
usaha untuk menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya agar dapat
mandiri, menjadi akil baligh, dan bertanggung jawab secara susila dan sikap
bertanggung jawab.
7
|
8
|
Pendidikan merupakan jalan utama
menuju kesuksesan berjalannya norma-norma di masyarakat, sehingga kedewasaan
seseorang di dalam masyarakat dapat menjadi panutan atau pendidik, sebab
melalui pendidik keberhasilan perkembangan anak untuk mampu berfikir positif
dalam melihat, bicara dan menanggapi sesuatu dalam setiap kondisi. Sebab
pendidik adalah salah satu perbuatan sosial yang mampu menghipnotis objek
pendidikan, untuk itu peran kita sebagai keluarga, masyarakat, pemerintah dan
seluruh lembaga informasi turut bertanggung jawab atas keberhasilan atau
keterpurukan pendidikanpara generasi baru kita. Peran penting kita setiap warga
negara Indonesia dalam melestarikan pendidikan yang beradab haruslah di
lestarikan sebagai bangsa yang beragama dan berbudaya.
Namun seperti yang kita ketahui bahwa
pendidikan yang terdekat adalah keluarga, sebab sehebat apapun kita dalam
mendidik anak hingga mampu membayar mahal demi kesuksesan pendidikan anak-anak
kita tetap tak terlepas dari keluarga dan proses perkembangannya. Karena pada
dasarnya anak akan tetap melirik kepada siapa keluarganya, dari mana dia, untuk
apa dia dan mau ke mana dia ditempatkan oleh orang tuanya atau keluarganya.
Sementara lingkungan masyarakat, sekolah atau lembaga informasi sebagai
perangsang saja dalam pembentukan karakter anak-anak kita. Namun pada dasarnya
orang tua atau keluarga lah yang berperan aktif.Contoh pola asuh yang diberikan
orang tua kepada anak :
1.
Menelantarkan secara psikis :
3. Pola asuh indulgent (penelantaran)
3. Pola asuh indulgent (penelantaran)
·
Kurang memperhatikan perkembangan
psikis anak.
·
Anak dibiarkan berkembang sendiri.
·
Orang tua lebih memprioritaskan
kepentingannya sendiri karena kesibukan.
Efek pola asuh indulgent terhadap
perilaku belajar anak :
·
Anak dengan pola asuh ini paling potensial
terlibat dalam kenakalan remaja seperti penggunaan narkoba, merokok diusia dini
dan tindak kriminal lainnya.
·
Impulsive dan agresif serta kurang
mampu berkonsentrasi pada suatu aktivitas atau kegiatan.
4. Pola asuh autoritatif (demikratis)
·
Menerima anak sepenuh hati, memiliki
wawasan kehidupan masa depan yang dipengaruhi oleh tindakan-tindakan masa kini.
·
Memprioritaskan kepentigan anak, tapi
tidak ragu-ragu mengendalikan anak.
·
Membimbing anak kearah kemandirian,
menghargai anak yang memiliki emosi dan pikirannya sendiri.
Efek pola asuh autoritatif terhadap perilaku belajar anak
:
·
Anak lebih mandiri,tegas terhadap diri
sendiri dan memiliki kemampuan introspeksi serta pengendalian diri.
·
Mudah bekerja samadengan orang lain
dan kooperatif terhadap aturan.
·
Lebih percaya diri akan kemampuannya
menyelesaikan tugas-tugas.
·
11
|
·
Memiliki keterampilan sosial yang baik
dan terampil menyelesaikan permasalahan.
·
Tampak lebih kreatifdan memiliki
motivasi berprestasi.
E. PERANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK
1. peran keluarga dalam mewujudakan kepribadian
anak
Ayah dan ibu adalah teladan pertama
bagi pembentukan pribadi anak. Keyakinan-keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah
dan ibu dengan sendirinya memilki pengaruh yang sangatdalam terhadap pemikiran
dan perilaku anak. Karena kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan
pada berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga. Keluarga
berperan sebagai faktor pelaksana dalam mewujudkan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan
dan persepsi budaya sebuah masyarakat. Ayah dan ibulah yang harus melaksanakan
tugasnya dihadapan anaknya.khususnya ibu yang harus memfokuskan dirinya dalam
menjaga akhlak, jasmani dan kejiwaannya pada masa pra kehamilan sampai masa
kehamilan dengan harapan allah memberikan kepadanya anka yang sehat dan saleh.
Faktor-faktor ini secara terpisah atau dengan sendirinya tidak bisa menentukan
pendidikan tanpa adanya yang lainnya, akan tetapi masing-masing saling memiliki
andil dalam menentukan pendidikan dan kepribadian seseorang sehingga jika salah
satunya tidak banyak dipergunakan maka yang lainnya harus dipertekankan lebih
keras.
Peran kedua orang tua dalam mewujudkan
kepribadian anak antara lain :
·
Kedua orang tua harus menjaga
ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenagan jiwa anak-anak. Karena hal
ini akan menyebabkan pertumbuhan potensi dan kreativitas akal anak-anak yang
pada akhirnya keinginan dan kemauan mereka menjadi kuat dan hendaknya mereka
diberi hak pilih.
· Mengadakan perkumpulan dan rapat keluarga (kedua orang tua dan anak). Dengan melihat keingintahuan fitrah dan kebutuhan jiwa anak, mereka selalu ingin tahu tentang dirinya sendiri. Tugas kedua orang tua adalah memberikan informasi tentang susunan badan dan perubahan serta pertumbuhan anak-anaknyaterhadap mereka. Selain itu kedua orang tua harusmengenalkan mereka tentang masalah keyakinan, akhlak dan hukum-hukum fikih serta kehidupan manusia. Jika kedua orang tua bukan sebagai tempat rujukan yang baik dan cukup bagi anak-anaknya maka anak-anak akan mencari contoh lain;
· Mengadakan perkumpulan dan rapat keluarga (kedua orang tua dan anak). Dengan melihat keingintahuan fitrah dan kebutuhan jiwa anak, mereka selalu ingin tahu tentang dirinya sendiri. Tugas kedua orang tua adalah memberikan informasi tentang susunan badan dan perubahan serta pertumbuhan anak-anaknyaterhadap mereka. Selain itu kedua orang tua harusmengenalkan mereka tentang masalah keyakinan, akhlak dan hukum-hukum fikih serta kehidupan manusia. Jika kedua orang tua bukan sebagai tempat rujukan yang baik dan cukup bagi anak-anaknya maka anak-anak akan mencari contoh lain;
14
|
2. peran keluarga dalam pendidikan anak
Anak adalah titipan tuhan yang maha kuasa, karena itu
nasib dan masa depan anak-anak adalah
tanggung jawab kita semua. Tetapi tanggung jawab utama terletak pada orang tua
masing-masing. Orang tualah yang pertama berkewajiban memelihara, mendidik, dan
membesarkan anak-anaknya agar menjadi manusia yang berkemampuan dan berguna.
Setelah seorang anak kepribadiannya terbentuk, peran orang tua selanjutnya adalah
mengajarkan nilai-nilai pendidikan kepada anak-anaknya. Pendidikan yang
diberikan oleh orang tua kepada anaknya adalah merupakan pendidikan yang akan
selalu berjalan seiring dengan pembentukan kepribadian anak tersebut. Proses
pendidikan bagi generasi muda mempunyai tiga pilar penting. Ketiga pilar itu,
sekolah, masyarakat dan keluarga.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
pembahasan yang telah terurai di atas dapat penulis tarik kesimpulan, bahwa
orang tua memiliki pengaruh besar terhadap pendidikan anak-anaknya. Tidak ada
yang bisa membantu anak untuk berhasil tanpa adanya keterlibatan peran orang
tua.
B. SARAN
Saran dari
penulis yang dapat dikutip dari studi
kasus ini adalah sebagai berikut :
·
Hendaknya
orang tua tidak egois, yaitu menganggap bahwa dirinya saja yang paling benar,
karena pada prinsipnya setiap anak juga ingin mengekspresikan dirinya dengan
gaya dan caranya sendiri.
·
Hendaknya
orang tua lebih bijaksana kepada anak serta mampu memberikan contoh atau
teladan yang baik kepada anaknya.
·
15
|
DAFTAR PUSTAKA
W. Santrock,
John. 1995. Life-Span Development :
Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Yusuf, Syamsu.
2008. Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Idris, Meity
H. 2012. Pola Asuh Anak. Jakarta :
Luxima.
Http://www.google. Com,
25-04-2013. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
Terhadap Kepribadian Anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar